Kamis, 20 Januari 2011

Semenjak Senja Itu

semenjak pulang dari senja manis

hati ini tak pernah terpejam dari mengingatmu

bayangmu terlalu setia menemaniku

saat kukayuh jemari mengungkapkannya



tidakkah mengapa jika aku hanya berangan

bayangmu berubah nyata menemaniku

hingga tiada lagi kesepian dari usiaku

yang masih menggelayut.....



semenjak kulihat pesona itu

selama itu pula selalu kurindui dirimu

selama apapun itu akan tetap kunanti

meski petang menggerogoti usia



aku berharap diammu adalah penerimaanmu

bukan karena risau hati tak tega

untuk mengungkapkannya pada diri ini

berilah aku jawaban itu.....


Andai Saja Kau Tahu

senjalah yang menjadi bukti bila kau masih meragukannya
atas karunia yang telah kuterima hingga kini masih kujaga baik-baik
lekuk liuk kata ini tersembul begitu saja saat bayangmu hadir dalam angan
memeriahkan segala angan-anganku untuk bermain untaian indah tentangmu

kata-kata ini kurangkai sebagai pengganti rasaku padamu
karena adalah kelemahanku untuk ungkap rasa dengan lidahku
aku hanya bisa tersenyum  bila dihadapanmu
hanyut menikmati sajak anugerah tuhan dalam dirimu

andai saja kau tahu bahwa rasaku ini untukmu.....


Andai Saja Kau Tahu

senjalah yang menjadi bukti bila kau masih meragukannya
atas karunia yang telah kuterima hingga kini masih kujaga baik-baik
lekuk liuk kata ini tersembul begitu saja saat bayangmu hadir dalam angan
memeriahkan segala angan-anganku untuk bermain untaian indah tentangmu

kata-kata ini kurangkai sebagai pengganti rasaku padamu
karena adalah kelemahanku untuk ungkap rasa dengan lidahku
aku hanya bisa tersenyum  bila dihadapanmu
hanyut menikmati sajak anugerah tuhan dalam dirimu

andai saja kau tahu bahwa rasaku ini untukmu.....


Andai Saja Kau Tahu

senjalah yang menjadi bukti bila kau masih meragukannya
atas karunia yang telah kuterima hingga kini masih kujaga baik-baik
lekuk liuk kata ini tersembul begitu saja saat bayangmu hadir dalam angan
memeriahkan segala angan-anganku untuk bermain untaian indah tentangmu

kata-kata ini kurangkai sebagai pengganti rasaku padamu
karena adalah kelemahanku untuk ungkap rasa dengan lidahku
aku hanya bisa tersenyum  bila dihadapanmu
hanyut menikmati sajak anugerah tuhan dalam dirimu

andai saja kau tahu bahwa rasaku ini untukmu.....


Rabu, 19 Januari 2011

Untuk Kawan Maya

"selamat malam kawan...."

masih tetapkah kau didepan monitor
dengan tarian jari-jari memijit keyboard
mengayunkan pointer dan memeluk mouse
melambai-lambai manja....

kita sudah merasa begitu dekatnya
meski jarak berkilo-kilo membentang antar jasad kita
seakan begitu nyata setiap canda kita disini
rasanya bisa melipat bumi dan kita simpan disaku

disini kita temukan diri kita
melihat berbagai warna kehidupan
apapun itu kesannya adalah baik buat kita
selagi kita bisa menemukan mutiara tependam

banyaknya cerita tentang kita
semakin mematangkan hasrat pada dunia
memoles setiap lekuk celah kehidupan nyata
yang saat ini kita jalani

"selamat malam kawan..."

jadikan ini sebagai silaturahmi kita
karena hampir mustahil dalam nyata
sekedar menguluk salam sesama
terlebih bertatap muka bersama

tidak banyak harapanku untuk kita
selain kita adalah saudara 'kandung maya'
yang lahir dari seorang ibu imaginer
tanpa kita ketahui secuil pun tentang wajahnya

semoga tetap dalam genggam semangat silaturahmi kita.....

Selasa, 18 Januari 2011

Siapa Tahu Kita Berjodoh

selamat sore cantik
apakah siangmu kali ini menyenangkan?
semoga saja demikian
dan kebahagiaan selalu bersamamu

mengapa hanya membisu?
aku bukan siapa-siapa bagimu
hanya angin lalu dijalanan hidupmu
"hati-hati masuk angin...."

kamu tentu heran dengan sikapku
aku hanya berusaha medekatimu
ingin mengenalmu lebih dalam
sedalam sorot matamu padaku

jangan sangka aku hanya membual
keseriusanku sudah akut tingkat tinggi
segera ceritakan siapakah dirimu
agar bisa hilang hausku ini

tunggu dulu bidadari rupawan
jangan beranjak dari hadapanku
tinggalkan sejenak jejak coretan alamatmu
agar bisa menuntunku ke surgamu

aku hanya ingin silaturahmi
bertemu orang tuamu dan saudara lainnya
untuk kukenal meraka lebih dekat
"SIAPA TAHU KITA BERJODOH....."

Siapa Tahu Kita Berjodoh

selamat sore cantik
apakah siangmu kali ini menyenangkan?
semoga saja demikian
dan kebahagiaan selalu bersamamu

mengapa hanya membisu?
aku bukan siapa-siapa bagimu
hanya angin lalu dijalanan hidupmu
"hati-hati masuk angin...."

kamu tentu heran dengan sikapku
aku hanya berusaha medekatimu
ingin mengenalmu lebih dalam
sedalam sorot matamu padaku

jangan sangka aku hanya membual
keseriusanku sudah akut tingkat tinggi
segera ceritakan siapakah dirimu
agar bisa hilang hausku ini

tunggu dulu bidadari rupawan
jangan beranjak dari hadapanku
tinggalkan sejenak jejak coretan alamatmu
agar bisa menuntunku ke surgamu

aku hanya ingin silaturahmi
bertemu orang tuamu dan saudara lainnya
untuk kukenal meraka lebih dekat
"SIAPA TAHU KITA BERJODOH....."

Senin, 17 Januari 2011

Yang Kurindukan #2

malam ini akhirnya kembali kudengar
alunan lembut suara bidadariku
decak kagum kembali menggema
memenuhi suasana hati dimalam dingin

sungguh aku malu mengungkapnya
dikira aku berusaha memikat hati
justru hati ini yang telah terpikat kuat
dengan alunan manja suara dimalam ini

andai bisa kudekap dengan erat
akan kusiapkan sangkar rinduku
hingga aku bisa menikmatinya
seleluasaku untuk membayangkanmu

gelak tawamu telah memenjarakanku
hingga aku terperangkap dalam-dalam
dilubuk hatiku sendiri kutersudut
hanya bisa menikmati renyah tawamu

baru saja kudengar alunan manja suaramu
seakan terbang memecah rangkaian sunyi
yang begitu kokoh mengekang selama ini
jauh didasar kalbu

baru ku meyakini
aku benar-benar rindu padamu......

Yang Kurindukan

saat senja merangkak sunyi
disudut sebuah surau kecil
takbirku menggema memecah bisu
menggetarkan kalbu

hatiku yang semula hening
kini semakin semarak dengan hadirmu
mengikuti setiap tingkahku
menjadi makmum.....

itulah saat yang kurindukan
hadir bersamamu dalam syahdu
menapaki jejak-jejak sujud
dihadapan-Nya

ingatkah dikau dinda akan masa itu?
seakan tak ingin kulepas salam
agar senantiasa bersamamu
dihadapan-Nya

tahukah dikau dinda
betapa bahagianya daku saat itu
dengan hadirmu disisiku dalam tulus
menambah sejuk ruang rindu ini

itulah waktu yang kurindukan
saat-saat bersamamu dinda....

Sabtu, 15 Januari 2011

Kepadamu

menunggumu adalah sebuah harapan bagiku
hingga aku bisa menemukan takdirku
berharap semoga inginku akanmu tercapai
dan merasakan bahagia bersamamu

kesempatanku hanya sekali dari tuhanku
agar tiada yang terlewat secuilpun dari besamamu
menapaki tangga kebersamaan angan
hingga larut usia menyapa

menunggumu adalah kebahagiaan bagiku
untuk melewati hari-hari sunyi sendiri
dengan bayang senyuman berjuntai asmara
yang tersungging dari bibir manismu

khayalku tentang asa bersamamu
telah memperkokoh benteng kesetiaanku
untuk tetap berdiri menantang angin
membelah hembusan badai lalu

menunggumu itulah profesiku saat ini
meski belum ada tanda-tanda kedatanganmu
aku tetap tidak beranjak dari tempat ini, menunggumu
barangkali dirimu masih sempat mampir

sekedar untuk melepas penat rindu padamu
dan mempersiapkan ember-ember kesal
untuk menampung peluh kecewa-kecewa
jika saja dirimu tidak datang....

Kepadamu

menunggumu adalah sebuah harapan bagiku
hingga aku bisa menemukan takdirku
berharap semoga inginku akanmu tercapai
dan merasakan bahagia bersamamu

kesempatanku hanya sekali dari tuhanku
agar tiada yang terlewat secuilpun dari besamamu
menapaki tangga kebersamaan angan
hingga larut usia menyapa

menunggumu adalah kebahagiaan bagiku
untuk melewati hari-hari sunyi sendiri
dengan bayang senyuman berjuntai asmara
yang tersungging dari bibir manismu

khayalku tentang asa bersamamu
telah memperkokoh benteng kesetiaanku
untuk tetap berdiri menantang angin
membelah hembusan badai lalu

menunggumu itulah profesiku saat ini
meski belum ada tanda-tanda kedatanganmu
aku tetap tidak beranjak dari tempat ini, menunggumu
barangkali dirimu masih sempat mampir

sekedar untuk melepas penat rindu padamu
dan mempersiapkan ember-ember kesal
untuk menampung peluh kecewa-kecewa
jika saja dirimu tidak datang....

Cemburunya Aku

kucemburu pada angin yang telah membelai lembut rambutmu
ratapku karena hanya bisa kupandangi keindahan itu.....

kucemburu pada air yang telah membasuh mesra tubuhmu
ratapku karena hanya bisa mengagumi anugerah itu....

kucemburu pada api yang telah memeluk hangat dirimu
ratapku karena hanya bisa mengkhayal pesona itu....

Cemburunya Aku

kucemburu pada angin yang telah membelai lembut rambutmu
ratapku karena hanya bisa kupandangi keindahan itu.....

kucemburu pada air yang telah membasuh mesra tubuhmu
ratapku karena hanya bisa mengagumi anugerah itu....

kucemburu pada api yang telah memeluk hangat dirimu
ratapku karena hanya bisa mengkhayal pesona itu....

Jumat, 14 Januari 2011

Dalam Dekap Subuh

subuh kini mendekapku

dengan balutan selimut fajar

begitu dingin pelukan itu

semoga tidak sampai membekukan hati



sepekan sudah menggelinding

sejak perjumpaan dibawah rintik gerimis

bermanja dikecipak air menggenang

menghiasi awal suasana bahagia



aku disini dengan ingatan itu

setia menunggu tanpa setitik kata keluh

agar tidak ada yang terlewatkan

secuil pun dari memandang saat datang mu



inilah rasaku untukmu

yang sudah kujaga sepekan ini

agar bisa kupersembahkan untukmu

demi melihat senyum sang mawar



deru nafasku kini berkruang

seiring kesempatan yang diberi-Nya

dan kan ku pergunakan sebaik mungkin

agar bisa terisi seluruhnya olehmu



inilah rasaku sebabmu

kehadiranmu seakan menambah usiaku

menjadikan kesempatan kian panjang

untuk bisa berlama denganmu



andai bisa mengulur waktu

aku ingin semua kesempatan ini

hanya untuk menemanimu

sejak kelahiranmu hingga hilang kesempatanku



maaf Tuhan aku tidak mengeluh padamu

ini hanya mimpi disetiap sadarku....

Dalam Dekap Subuh

subuh kini mendekapku

dengan balutan selimut fajar

begitu dingin pelukan itu

semoga tidak sampai membekukan hati



sepekan sudah menggelinding

sejak perjumpaan dibawah rintik gerimis

bermanja dikecipak air menggenang

menghiasi awal suasana bahagia



aku disini dengan ingatan itu

setia menunggu tanpa setitik kata keluh

agar tidak ada yang terlewatkan

secuil pun dari memandang saat datang mu



inilah rasaku untukmu

yang sudah kujaga sepekan ini

agar bisa kupersembahkan untukmu

demi melihat senyum sang mawar



deru nafasku kini berkruang

seiring kesempatan yang diberi-Nya

dan kan ku pergunakan sebaik mungkin

agar bisa terisi seluruhnya olehmu



inilah rasaku sebabmu

kehadiranmu seakan menambah usiaku

menjadikan kesempatan kian panjang

untuk bisa berlama denganmu



andai bisa mengulur waktu

aku ingin semua kesempatan ini

hanya untuk menemanimu

sejak kelahiranmu hingga hilang kesempatanku



maaf Tuhan aku tidak mengeluh padamu

ini hanya mimpi disetiap sadarku....

Kamis, 13 Januari 2011

Mbah....

semenjak usai kumandang adzan itu
lenyap, bumi memeluk mesra jasadmu
berselimut tabur bunga tujuh warna
dalam hening jiwa rapuh ini......

mbah.....
tiadakah rasa rindumu untuk kami?
hingga saat ini pun tiada kunjungan
sekedar melepas rindu kami akan mu

telah kami persiapkan untukmu
salam-salam takdim menyeru
guna mengirimimu sebuah lentera
untuk penghangat di rumah barumu

mbah....
tidakkah kau rindu tentang cucu-cucumu ini
ingatlah gelak tawa manja kami
yang mampu menghapus lelah penatmu
disiang itu.....


mbah....
kami rindu.

Yth. Rindu

salam untukmu rindu
inilah catatanku untukmu
karena dirimu yang bisa membawaku
agar aku senantiasa berani

rindu....
masihkah kau diam ditempatmu?
bangunlah, segera beranjak
katakan padanya bahwa aku rindu.....

rindu....
semoga saja kamu tidak lupa
bahwa besok adalah malam indah
yang selalu ku tunggu datangnya....

rindu....
hinggaplah dihatinya
dan bersemayamlah didalamnya
jangan pernah keluar

rindu....
beritakan padaku
tentang semua isi hatinya
"apakah namaku terselip disana.....?"

salam untukmu rindu

Rabu, 12 Januari 2011

Rasa Untukmu #4

Di sunyi hati,
bisakah kau dengar nyanyian rinduku?

Di hampa jiwa,
mampukan kau dendang sayup kebahagiaan?

semua kini hanya sepi
diri ini sendiri
tersudut di ruang rindu
terpuruk..............

asa yang memuncah kini mereda
rasa yang menggelora kini sirna
meninggalkan keutuhan beku
dari mimpi yang terlalu tinggi

aku disini,
meski sendiri
tak mau kuratapi
hanya karena bayang semu......

Rasa Untukmu #3

malam itu,
diantara kemeriahan dan gemintang
aku memilih sunyi
dimana telah kupersiapkan bibit-bibit rindu padamu
untuk kutanamkan dihati

senyuman itu,
telah membuat rinduku semakin subur
meski kita masih saling berteduh
dibawah langit yang sama


di gerbang itu,
saat kau kuantar pulang
kuberharap kau mau menoleh
sekedar melepas setitik senyum
agar bisa ku buat pupuk
untuk rindu-rinduku.

Rasa Untukmu #3

malam itu,
diantara kemeriahan dan gemintang
aku memilih sunyi
dimana telah kupersiapkan bibit-bibit rindu padamu
untuk kutanamkan dihati

senyuman itu,
telah membuat rinduku semakin subur
meski kita masih saling berteduh
dibawah langit yang sama


di gerbang itu,
saat kau kuantar pulang
kuberharap kau mau menoleh
sekedar melepas setitik senyum
agar bisa ku buat pupuk
untuk rindu-rinduku.

Rasa Untukmu #2

Rasanya,
malam ini tidurku terjaga
tidak akan pernah bisa terpejam
ataukah itu terlelap

ada bongkahan bukit kesalahan
kini menahan kantuk untuk hinggap
menyeru hati untuk gelisah
mengusir rasa untuk bahagia

semoga hatimu tidak kecewa
atas keutuhanku sebagai makhluk
yang berpeluh kesalahan
dengan segala kecerobohan

hanya maaf yang ada dari diriku saat ini
itu pun malu-malu kuhaturkan padamu....

Rasa Untukmu #2

Rasanya,
malam ini tidurku terjaga
tidak akan pernah bisa terpejam
ataukah itu terlelap

ada bongkahan bukit kesalahan
kini menahan kantuk untuk hinggap
menyeru hati untuk gelisah
mengusir rasa untuk bahagia

semoga hatimu tidak kecewa
atas keutuhanku sebagai makhluk
yang berpeluh kesalahan
dengan segala kecerobohan

hanya maaf yang ada dari diriku saat ini
itu pun malu-malu kuhaturkan padamu....

Rasa Untukmu #2

Rasanya,
malam ini tidurku terjaga
tidak akan pernah bisa terpejam
ataukah itu terlelap

ada bongkahan bukit kesalahan
kini menahan kantuk untuk hinggap
menyeru hati untuk gelisah
mengusir rasa untuk bahagia

semoga hatimu tidak kecewa
atas keutuhanku sebagai makhluk
yang berpeluh kesalahan
dengan segala kecerobohan

hanya maaf yang ada dari diriku saat ini
itu pun malu-malu kuhaturkan padamu....

Rasa Untukmu

Dik...
rasanya bagai menuai mimpi
aku terjaga saat kau tepuk pundak ini
aku benar-benar terjaga
tak ada mimpi menggelayut,
tapi, aku masih ragu....

andai aku punya kekuatan
akan kuperlambat jalan waktu ini
atau mungkin aku hentikan sejenak
untuk bisa lebih lama denganmu,
sampai kapan pun aku mau....

hingga kukayuh jemari ini
menapak jejak-jejak bersamamu
aku pun masih belum percaya,
bahwa aku pernah bersamamu
beberapa waktu lalu....


akan ku tunggu hingga sat itu terulang kembali....

Rasa Untukmu

Dik...
rasanya bagai menuai mimpi
aku terjaga saat kau tepuk pundak ini
aku benar-benar terjaga
tak ada mimpi menggelayut,
tapi, aku masih ragu....

andai aku punya kekuatan
akan kuperlambat jalan waktu ini
atau mungkin aku hentikan sejenak
untuk bisa lebih lama denganmu,
sampai kapan pun aku mau....

hingga kukayuh jemari ini
menapak jejak-jejak bersamamu
aku pun masih belum percaya,
bahwa aku pernah bersamamu
beberapa waktu lalu....


akan ku tunggu hingga sat itu terulang kembali....

Adalah Rasaku

Sesak,
adalah rasaku
rasa yang selama ini menggelayutiku
setiap bayangmu muncul
rasa itu mengikuti....

aku terjerembab
keinginan untuk lebih tenang
hanya menyisakan gelisah,
galau dan risau yang bercampur.

aku ingin menghindarimu
untuk mendekati-Nya dengan tulus
tanpa benih-benih pamrih
"liyathmainnal qulub......"

akan kubulatkan
akan kukuatkan
hati ini untuk-Nya
karena ini adalah rasaku.....

Galau

Lama tak kurasa getaran itu,
yang membuat sujud ini semakin dalam
mencipta pandangan kian tertunduk
dalam sunyi di jalan-Mu.

Aku rindu akan getaran itu,
menengok diri yang terpuruk
tertipu bara-bara galau nafsu
menutup hati dari nur-Mu.

Akan kuburu getaran itu,
hingga kutemukan jiwa tenangku kembali
yang hanya sanggup melihatmu sejenak
dari celah-celah jendela asa.

Inilah kata itu,
telah lama kucari dia
dari serakan-serakan rintihan malam
yang kian sunyi.

Dalam Subuh

adalah kisahku malam ini
hanya mampu terpejam dalam gelisah
terbaring dalam kekalutan jiwa
karena kehampaanku akan dirimu

mengingatmu adalah rindu
memandangmu adalah cinta
membayangkanmu adalah kasih sayang
karena asaku hanya bersamamu

"Asshalatu khoirun minannaum...."

dalam subuh ku terjaga
dari lamunan manis akan masa mendatang
saat seyum itu menemaniku
untuk sekedar mengusir penat.....

Dalam Subuh

adalah kisahku malam ini
hanya mampu terpejam dalam gelisah
terbaring dalam kekalutan jiwa
karena kehampaanku akan dirimu

mengingatmu adalah rindu
memandangmu adalah cinta
membayangkanmu adalah kasih sayang
karena asaku hanya bersamamu

"Asshalatu khoirun minannaum...."

dalam subuh ku terjaga
dari lamunan manis akan masa mendatang
saat seyum itu menemaniku
untuk sekedar mengusir penat.....

Dalam Subuh

adalah kisahku malam ini
hanya mampu terpejam dalam gelisah
terbaring dalam kekalutan jiwa
karena kehampaanku akan dirimu

mengingatmu adalah rindu
memandangmu adalah cinta
membayangkanmu adalah kasih sayang
karena asaku hanya bersamamu

"Asshalatu khoirun minannaum...."

dalam subuh ku terjaga
dari lamunan manis akan masa mendatang
saat seyum itu menemaniku
untuk sekedar mengusir penat.....

Untuk Dinda

Dinda,
kaukah yang meminjamkan cantik pada senja?
kaukah yang memantulkan elok pada mawar?

Dinda siluet hatiku
tanpamu adalah kekeringan jiwa
menggerogoti setiap semangat hidup
hingga habis, tak berbekas.....

Dinda,
kaukah lentera penerang mimpiku?
kaukah selimut yang menghangati lelapku?

Dinda kelopak hatiku
mencintaimu adalah niscaya bagiku
menyemangati setiap inci dari jiwa ini
untuk terus mengibarkan asa....

Untuk Adinda....

Untuk Dinda

Dinda,
kaukah yang meminjamkan cantik pada senja?
kaukah yang memantulkan elok pada mawar?

Dinda siluet hatiku
tanpamu adalah kekeringan jiwa
menggerogoti setiap semangat hidup
hingga habis, tak berbekas.....

Dinda,
kaukah lentera penerang mimpiku?
kaukah selimut yang menghangati lelapku?

Dinda kelopak hatiku
mencintaimu adalah niscaya bagiku
menyemangati setiap inci dari jiwa ini
untuk terus mengibarkan asa....

Untuk Adinda....

Duh, Rabb...

Rabb...
baru kurasa betapa keras hati ini
begitu pekatnya awan hitam menyelimuti
rasa-rasanya tidak mungkin bagiku
sekedar menikmati setitik cahaya

Rabb...
betapa ku telah jauh dari rasa syukur
selalu meronta kekurangan
dalam kekangan nafsu
hingga jauh ku dari-Mu tak terukur

bila terus kutapaki jalan ini
batu-batu itu akan melumpuhkan kakiku
hingga aku jatuh...