Rabu, 27 November 2013

Ingin Benar-benar Rindu

Ingin kukatakan rindu
Tapi aku tak bisa
Aku belum benar-benar rindu

Ingin kuungkapkan cinta
tapi aku tak bisa 
Aku belum sepenuhnya cinta

Kusebut namamu lidah ini kelu
Belum bisa membangunkan hati
Kubaca sirahmu mata ini sayu
Belum bisa menumbuhkan cinta

Ya Rasulullah....
Aku ingin benar-benar rindu padamu
Aku ingin benar-benar cinta padamu
Rinduku yang segunung ini ingin kuhaturkan untukmu
Cintaku yang memenuhi lautan ingin kupersembahkan untukmu.


Bantaran, 1 Nopember 2013

A M A R A H

Amarahku
Seperti alap-alap di atap awan

Berputar mengitari angkasa
Berlomba dengan kebut angin
Menukik!
Menyambar!
Seekor anak ayam terenggut
kuat oleh cakar nafsu

Tinggal serak-serak darah
Memenuhi hamparan tangan pertiwi


Probolinggo, 12 Nopember 2013

Senin, 11 November 2013

Selamat Jalan Lek Saham

alm. Lek Saham

Di Subuh ini

Kabar janji itu telah datang
Waktu yang telah dijanjikan untukmu
Memulai perjalanan di alam baru
Hanya dengan bekalmu sendiri
Yang telah engkau kumpulkan di hari kemarin
Dan Rahmat Allah untuk hamba-Nya

"Apabila telah datang ajal suatu kaum maka tidak bisa dimundurkan ataupun dimajukan barang sesaat pun"

Inilah janji itu
Janji yang telah dituliskan sejak alam ini ada
Dan kini janji itu menghampirimu
Merenggutmu dari orang-orang yang mencintai

Ini bukan tentang keangkuhan maut
Ataupun tentang kekejaman Izra'il
Namun ini tentang ketidakberdayaan kita
Sebagai makhluk yang memiliki ruh

Selamat jalan Lek Saham
Semoga jalanmu terang
Semoga rumah barumu indah
Semoga tamumu menyenangkan
Kami semua disini ridho denganmu


Bantaran, 31 Oktober 2013

Sabtu, 09 November 2013

KEADAAN ORANG MUKMIN KETIKA AKAN MENINGGAL





Dalam sebuah hadits disebutkan :
" Orang mukmin apabila akan meninggal , maka dia didatangi malaikat_malaikat dari langit yang wajah mereka bersinar bagaikan matahari dengan membawa kain dari surga dan pengharum dari surga . Mereka duduk didekat orang mukmin yang hendak meninggal tersebut , berbaris panjang sepanjang penglihatan pandangan . Kemudian datanglah malaikat maut dan duduk dipinggir kepalanya , lalu berkata :

" Wahai jiwa { ruh } yang tenang , keluarlah dan kembalilah kepada ampunan dan keridhoan Alloh . "
[ QS.Al_Fajr : 27_28 ]

rASULULLAH Shallallaahu 'Alayhi Wa Sallam melanjutkan sabdanya :
" Ruh itu lalu keluar dan meluncur keluar dari badannya dengan cepat sebagaimana setetes air mengalir keluar dari tempat minuman .
Para malaikat yang mendatanginya tersebut mengambilnya lalu meletakkannya di dalam kain kafan yang mereka bawa dari surga dan menebarkan bau harum seperti bau minyak misik ."

Rasulullah Shallallaahu 'Alayhi Wa Sallam bersabda :
" Para malaikat itu membawanya naik keatas , dan setiap malaikat yang menjumpai pasti bertanya :
" Bau harum apakah ini ?" .
Para malaikat itu kemudian menjawab :
" Ini bau harum ruh Fulan Bin Fulan { dengan menyebut nama orang yang meninggal tadi } . "

Apabila mereka telah sampai ke langit , mereka meminta dibukakan pintunya , lalu mereka masuk hingga langit ketujuh , dan disetiap langit ada malaikat_malaikat yang ikut mengantarkannya hingga sampai di langit ketujuh .
Sesampai disana , maka ada suara yang berseru :
" Tulislah buku catatan ruh mayat ini ditempat yang tinggi , lalu kembalikanlah ia ke bumi , sebab ia diciptakan dari tanah . "

Sebagaimana dijelaskan Alloh Subhaanahu Wa Ta'aalaa dalam Firman_NYA :
" Dari bumi { tanah } itulah Kami menciptakan kaum , dan kepadanya Kami akan mengembalika kaum dan dari padanya Kami akan mengeluarkan kaum pada kali yang lain . "
[ QS.Thoha : 55 ]

Rasulullah bersabda :
" Para malaikat itu kemudian mengembalikan ruh itu ke jasadnya di kuburannya semula , lalu datanglah dua malaikat yang membuatnya ketakutan . Dua malaikat itu mendudukkan si mayat dan berkata kepadanya :

- Siapa Tuhanmu ?
- Apa agamamu ?
- Apa panutanmu ?
- Apa kiblatmu ?
- Apa pendapatmu tentang seorang laki_laki yang diutus kepada kalian ?

Mayat itu menjawab :

- Aloh adalah Tuhanku
- Islam adalah agamaku
- Al Qur'an adalah panutanku
- Ka'bah adalah kiblatku
- Orang laki_laki yang diutus kepada kami adalah Muhammad , dia seorang utusan Alloh yang diturunkan kepadanya kitab Al Qur'an , aku beriman kepadanya dan membenarkannya .

Sesudah itu ada suara dari langit berseru :
" Benar apa yang dikatakan hamba_KU , hamparkanlah hamparan dari surga , berikanlah pakaian dari surga kepadanya , dan bukakanlah satu pintu surga untuknya . "

Kemudian bau surga dan nikmatnya sampai kepadanya dan diperluas kuburnya seluas jangkauan mata memandang .

Rasulullah Shallallaahu 'Alayhi Wa Sallam bersabda :
" Sesudah itu datanglah seorang laki_laki yang berwajah tampan dan berpakaian bagus serta harum baunya , berkata kepadanya :
' Bersenang_senanglah kamu dengan segala kesenangan yang menyenangkanmu , ini adalah hari yang telah dijanjikan kepadamu .'
Mayat itu bertanya :
' Siapakah kamu ini ? Semoga Alloh merahmatimu , saya belum pernah melihat orang setampan kamu di dunia .'
Lalu oarang laki_laki itu menjawab :
' Aku adalah amal baikmu . '
Mayat itu berkata :
' Ya , Tuhanku . . . apakah kiamat telah tiba sehingga saya bisa bertemu kembali dengan keluargaku ? ' " 



Dikutip dari : DAQAIQUL AKHBAR
Sumber : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=418727564874456&set=a.311692645577949.71283.100002116473919&type=1&theater

Kamis, 07 November 2013

Terima Kasih Allah


Allah, terima kasihku pada-Mu
Atas anugerah hidup ini
Serta nikmat Iman Islam-Mu
Yang senantiasa memberiku petunjuk
Untuk Mengayuh pedal kehidupan
Dan mengarahkan kemudi ini ke jalan-Mu

Allah, terima kasihku pada-Mu
Atas keindahan takdir-Mu
Memberiku seorang teman hidup
Yang tak lain dari tulang rusukku
Dengan berjuta senyum dan manjanya
Telah membuat hidupku menjadi bergitu berarti

Allah, terima kasihku pada-Mu
Atas limpahan Rahmat-Mu
Serta keagungan Arsy-Mu
Dengan ijin dan kehendakmu
Tak akan aku sia-siakan karunia ini
Sebagai ungkapan syukurku pada-Mu


Bantaran, 29 Oktober 2013

Kisah Roda Pedati





Kami adalah roda sebuah Pedati

Roda yang setiap hari berputar
Mengantar Pedati ketempat tujuan
Jalan becek dan berbatu adalah makanan sehari-hari kami
Tak jarang pula terperosok kedalam lubang

Si Kusir bukan pemilik Pedati
Hanya mengendarai sebagai supir
Merawat sapi dan membersihkan Pedati
Bukan Kami,
Roda-roda tidak pernah dibersihkan
Hanya mungkin disiram dan dilap sekedarnya
Itupun sesekali